Muhlanda Aliv Anaba. Diberdayakan oleh Blogger.
Silahkan pilih donasi Anda
Berbagi Buka Puasa Rp.28.500,-
Syiar Qur'an Rp.165.000,-
Kado Lebaran Yatim Rp.270.000,-
Bingkisan Keluarga Jompo & Prasejahtera Rp.340.000,-
Jumlah zakat :
RSS

Jumat, 15 April 2011

Semoga kita bisa lebih Bersyukur

SATU BUTIR NASI = SATU NYAWA MANUSIA ”Klik”, lampu ruangan utama Lab. Multi Media dimatikan, kemudian.......... ”klik”kedua, Layar TV menyala dan siswa siap menonton film. Film yang ditonton adalah tentang Al-Qur’an Petunjuk Jalan karya Harun Yahya . Sesekali siswa melihat film tersebut dengan serius dan wajah yang agak takut, tetapi sesekali pula wajah mereka tampak sedih. Film tersebut mungkin baru kali pertama mereka tonton sehingga sangat menyentuh hati mereka, dimana tayangannya adalah bukan kartun atau rekayasa murni, tetapi 80% adalah dokumentasi kejadian yang ada di beberapa negara yang ada di bumi ini. Ada tayangan peristiwa kerusuhan demonstrasi, ada tayangan para pengungsi, ada tayangan kegiatan pemulung, dan ada pula tayangan antrian panjang masyarakat yang ingin mendapat bantunan makanan. Akan semua itu, tampilan yang agak membuat sedih mereka adalah tampilan anak-anak dari Afrika-- yang kurus-kurus --yang sedang memakan nasi di mangkuk kecil. Mereka makan dengan lahapnya sampai habis walaupun hanya sekadar nasi tanpa lauk. Selanjutnya, setelah menonton film tersebut mereka diberi penjelasan dan pemahaman sekilas tentang peristiwa-peristiwa yang ada dalam tayangan film tersebut . ”Satu butir nasi = satu nyawa manusia” itulah contoh yang mereka lihat pada saat anak-anak Afrika berusaha mempertahankan hidup mereka dengan cara menghargai nasi sampai butir terakhir. Pada bagian terakhir kegiatan tersebut siswa diminta untuk memberikan tanggapan dan saran terhadap beberapa kegiatan /kejadian yang ada di sekolah. Harapannya adalah agar siswa dapat menghargai orang lain, tidak berbuat semena-mena kepada sesama, dan menghargai rezeki walaupun hanya sekadar nasi. Insya Alloh. Aamiin........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar