Cimahi-Pendaftaran Anak Juara (AJ) baru dicisarua semakin
membludak, hal ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan, mengingat
cisarua merupakan basis dari kristenisasi dan pemurtadan, sebagai
sebuah wilayah yang dikelilingi oleh berbagai lembaga Kristen yang
sudah mapan baik dari segi ekonomi dan fasilitas lembaga yang begitu
“wah” , dimulai dari jalan colonel Masturi perbatasan Cimahi-Cisarua
disana terdapat sebuah lembaga yang bernama GJKI atau Gereja Jemaat
Kristus, naik keatas masih dijalan colonel masturi disana berdiri
PRATISTA dan SHALOM dengan megahnya, serta disana juga ada tempat
Pengobatan Umat Budha yang bernama TANGBINAT (masih dijaln kolmas
cisarua), dan diperbatasan Cisarua Parongpong terdapat ADVENT yang
berdiri sangat megah. Jadi cisarua sudah benar-benar terjepit oleh
cengkraman kristenisasi dan pemurtadan. Hampir semua lembaga Kristen
yang berada diwilayah cisarua melakukan pendekatan terhadap masyarakat
dengan iming-iming pengobatan gratis, pendidikkan/ kursus, sembako dan
lain-lain. Sehingga membuat warga cisarua yang terutama berdekatan
dengan lembaga tersebut riskan untuk tergoda dan terbuai oleh rayuan
orang Kristen sehingga berpindah keyakinan menjadi nasrani, hal ini
seperti diutarakan oleh Ustadzah Saudah,:” Kristenisasi dan pemurtadan
sudah begitu mencengkram, sampai-sampai ada ustadz yang mau berdoa’a
bersama dilembaga orang Kristen, dan yang lucunya setelah berdo’a denga
cara islam sebagai do’a penutup dipimpinlah do’a oleh seorang pendeta.
Selain itu warga sudah banyak yang melakukan pengobatan gratis dan
anak-anak pun sudah sering diajak kelembaga Kristen untuk do’a bersama,
dan setelah selesai berdo’a anak-anak pun diberi bingkisan, selain itu
sudah ada beberapa warga disekitar lembaga Kristen yang sudah pindah
keyakinan menjadi kristen”.
Saat ini untuk pembinaan Anak Juara dilakukan di yayasan Al-Adzka yang berdekatan dengan lembaga-lembaga Kristen, yang dulu dilakukan dimasjid Al-Aafiyah tapi dikarenakan kurang kondusif untuk pembinaan Anak Juara dan Orang Tua maka dipindahkan di Al-Adzka, mengingat visi misi mereka yang mulia yaitu berusaha untuk menjaga Umat muslim dari serangan kristenisasi dan pemurtadan. Orang Tua dan tokoh masyarakat pun mengharapkan untuk anak Juara di Cisarua terus diperbanyak kuotanya, mengingat anak-anak riskan mendapat rayuan dan ajakan dari pihak Kristen. Mereka pun mengharapkan bukan hanya bidang pendidikan non formal saja (Bantuan Beasiswa) saja dari Rumah Zakat untuk Cisarua, tapi pendidikan Formal, Kesehatan gratis, Pemberdayaan ekonomi lemah dan lain-lain bisa diwujudkan di Cisarua, ini dikarenakan bukan saja anak-anak yang riskan tapi orangtua, pemuda dan anak-anak menjadi sasaran pemurtadan kaum Kristen
Harapan terhadap Rumah Zakat secara umum merupakan hal yang wajar dikarenakan orang-orang nasrani menggunakan kekuatan ekonomi dan fasilitas-fasiltasnya untuk menjaring kaum muslimin, sebagai warga biasa kita hanya bisa mengurut dada, tidak bisa berbuat apa-apa, maka mereka mengharapkan Rumah Zakat sebagai “Sahabat” umat bisa turut membantu kondisi warga Cisarua. sumber: email korwwil Cisarua
“Kalian tahu bahwa saya penganut Kristiani, dan saudari perempuan kami menganut Katolik. Prabowo telah membuat sejumlah janji kepadaku dan saudari perempuanku soal itu,” (Hashim Djojohadikusumo, http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/09/janji-prabowo-lindungi-syiah-dan-ahmadiyah-diapresiasi-sekaligus-ditagih )
BalasHapus