skip to main |
skip to sidebar
Salah Satu Cara Antisipasi Pemurtadan
Cimahi-Pendaftaran Anak Juara (AJ) baru dicisarua semakin
membludak, hal ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan, mengingat
cisarua merupakan basis dari kristenisasi dan pemurtadan, sebagai
sebuah wilayah yang dikelilingi oleh berbagai lembaga Kristen yang
sudah mapan baik dari segi ekonomi dan fasilitas lembaga yang begitu
“wah” , dimulai dari jalan colonel Masturi perbatasan Cimahi-Cisarua
disana terdapat sebuah lembaga yang bernama GJKI atau Gereja Jemaat
Kristus, naik keatas masih dijalan colonel masturi disana berdiri
PRATISTA dan SHALOM dengan megahnya, serta disana juga ada tempat
Pengobatan Umat Budha yang bernama TANGBINAT (masih dijaln kolmas
cisarua), dan diperbatasan Cisarua Parongpong terdapat ADVENT yang
berdiri sangat megah. Jadi cisarua sudah benar-benar terjepit oleh
cengkraman kristenisasi dan pemurtadan. Hampir semua lembaga Kristen
yang berada diwilayah cisarua melakukan pendekatan terhadap masyarakat
dengan iming-iming pengobatan gratis, pendidikkan/ kursus, sembako dan
lain-lain. Sehingga membuat warga cisarua yang terutama berdekatan
dengan lembaga tersebut riskan untuk tergoda dan terbuai oleh rayuan
orang Kristen sehingga berpindah keyakinan menjadi nasrani, hal ini
seperti diutarakan oleh Ustadzah Saudah,:” Kristenisasi dan pemurtadan
sudah begitu mencengkram, sampai-sampai ada ustadz yang mau berdoa’a
bersama dilembaga orang Kristen, dan yang lucunya setelah berdo’a denga
cara islam sebagai do’a penutup dipimpinlah do’a oleh seorang pendeta.
Selain itu warga sudah banyak yang melakukan pengobatan gratis dan
anak-anak pun sudah sering diajak kelembaga Kristen untuk do’a bersama,
dan setelah selesai berdo’a anak-anak pun diberi bingkisan, selain itu
sudah ada beberapa warga disekitar lembaga Kristen yang sudah pindah
keyakinan menjadi kristen”.
Sekarang jumlah Anak juara yang
berada dikorwil cisarua baru sekitar 29 orang, tapi ini merupakan awal
dari sebuah antisipasi dari “serangan” Nasrani yang begitu gencar untuk
memurtadkan kaum muslimin. Sambutan orang tua, guru ngaji dan tokoh
masyarakat sangat bagus terhadap Yayasan Indonesia Juara Khusunya
Pembinanaa NFE hal ini dapat dilihat dari kehadiran anak juara ataupun
orang tua yang selalu hadir disetiap “parenting Education”.
Saat ini untuk pembinaan Anak Juara
dilakukan di yayasan Al-Adzka yang berdekatan dengan lembaga-lembaga
Kristen, yang dulu dilakukan dimasjid Al-Aafiyah tapi dikarenakan kurang
kondusif untuk pembinaan Anak Juara dan Orang Tua maka dipindahkan di
Al-Adzka, mengingat visi misi mereka yang mulia yaitu berusaha untuk
menjaga Umat muslim dari serangan kristenisasi dan pemurtadan. Orang Tua
dan tokoh masyarakat pun mengharapkan untuk anak Juara di Cisarua
terus diperbanyak kuotanya, mengingat anak-anak riskan mendapat rayuan
dan ajakan dari pihak Kristen. Mereka pun mengharapkan bukan hanya
bidang pendidikan non formal saja (Bantuan Beasiswa) saja dari Rumah
Zakat untuk Cisarua, tapi pendidikan Formal, Kesehatan gratis,
Pemberdayaan ekonomi lemah dan lain-lain bisa diwujudkan di Cisarua, ini
dikarenakan bukan saja anak-anak yang riskan tapi orangtua, pemuda dan
anak-anak menjadi sasaran pemurtadan kaum Kristen
Harapan terhadap Rumah Zakat secara
umum merupakan hal yang wajar dikarenakan orang-orang nasrani
menggunakan kekuatan ekonomi dan fasilitas-fasiltasnya untuk menjaring
kaum muslimin, sebagai warga biasa kita hanya bisa mengurut dada, tidak
bisa berbuat apa-apa, maka mereka mengharapkan Rumah Zakat sebagai
“Sahabat” umat bisa turut membantu kondisi warga Cisarua.
sumber: email korwwil Cisarua
“Kalian tahu bahwa saya penganut Kristiani, dan saudari perempuan kami menganut Katolik. Prabowo telah membuat sejumlah janji kepadaku dan saudari perempuanku soal itu,” (Hashim Djojohadikusumo, http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/09/janji-prabowo-lindungi-syiah-dan-ahmadiyah-diapresiasi-sekaligus-ditagih )
BalasHapus